Telat haid adalah masalah umum yang sering dialami wanita dari berbagai usia. Meskipun sering dianggap sebagai tanda kehamilan, ada faktor-faktor lain yang menjadi penyebab telat haid. Anda harus memahami fenomena ini agar kesehatan reproduksi terjaga. Untuk memahami penyebab masalah telat haid, baca artikel ini, yuk!

5 Penyebab Telat Haid

Menurut data World Health Organization (WHO), rata-rata 75% wanita mengalami gangguan menstruasi, salah satunya adalah terlambat haid. Meskipun begitu, tidak ada salahnya Anda mewaspadai setiap penyebabnya yang akan kami jelaskan berikut ini.

1. Stres Akut

Beberapa peneliti mengatakan bahwa pemicu utama terlambatnya datang bulan adalah stres. Kondisi tubuh dan pikiran yang stres membuat kinerja sistem saraf hipotalamus, bagian otak yang berfungsi mengatur produksi hormon tubuh, menjadi terganggu.

Tubuh malah memproduksi hormon prolaktin yang berhubungan secara langsung dengan kortisol. Sehingga, produksi hormon progesteron, estrogen, dan hormon LH (luteinezing hormone) yang berfungsi untuk melepaskan sel telur menjadi terhambat.  Siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan proses ovulasi akan terhambat.

2. Obesitas

Obesitas atau peningkatan berat badan berlebih juga menjadi penyebab telat haid yang perlu Anda waspadai. Sebab, tubuh dengan berat di atas rata-rata akan memproduksi hormon estrogen lebih banyak. Sehingga, proses ovulasi terhambat dan terjadilah penebalan pada lapisan dinding rahim (endometrium).

3. Penurunan Berat Badan Drastis

Selain obesitas, penurunan berat badan secara berlebihan juga dapat mengganggu siklus datang bulan Anda. Penurunan berat badan yang mana dipicu oleh gangguan makan yang tidak menentu menyebabkan kalori tubuh berkurang. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi proses ovulasi, sehingga siklus haid juga akan terlambat.

4. Sindrom PCOS

PCOS (Poly Cystic Ovarian Syndrome) merupakan salah satu kelainan pada indung telur yang juga menjadi penyebab telat haid. Penderita PCOS umumnya memiliki kadar hormon androgen atau hormon maskulin yang berlebih, sehingga menghambat adanya ovulasi.

Terhambatnya proses ovulasi terjadi akibat ovarium atau indung telur terlalu banyak mengeluarkan kantong cairan. Hal itu menyebabkan sel telur tidak dapat berkembang secara sempurna, alhasil siklus haid akan telat atau bahkan tidak haid sama sekali.

5. Perimenopause atau Menopause

Perimenopause merupakan fase-fase di mana wanita akan memasuki masa menopause. Umumnya, masa ini terjadi saat Anda berusia 46-55 tahun, di mana hormon estrogen dan progesteron mengalami penurunan fungsi yang ditandai dengan jarang mengalami haid.

Pada masa tersebut, sel telur akan berhenti berovulasi. Dengan demikian, Anda tidak mengalami haid lagi selama 12 bulan berturut-turut.

Sudah Tahu Penyebab Telat Haid pada Wanita?

Kesimpulannya, Anda harus memahami bahwa penyebab telat haid tidak selalu kehamilan. Tetapi juga bisa menjadi indikator perubahan dalam keseimbangan hormon tubuh atau adanya kondisi medis yang mendasarinya.

Jika Anda mengalami telat haid yang tidak biasa atau berkelanjutan, berkonsultasilah dengan dokter kandungan untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut. Tapi, bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?

Sebagai langkah pencegahan munculnya indikasi telat haid, jagalah kesehatan organ reproduksi sebelum dan selama menstruasi dengan menggunakan produk pembalut menstruasi dari Laurier. Produk-produk yang tersedia telah dirancang khusus memberikan perlindungan optimal dan kenyamanan selama menstruasi. Laurier juga turut menyumbang peran dalam menyediakan produk pembalut yang nyaman dengan ukuran tipis, anti bocor, dan mudah dibersihkan. Dengan begitu, produk pembalutnya menjadi pilihan utama Anda ketika bermasalah dengan siklus menstruasi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.