Pebulu tangkis tunggal putri masa depan Malaysia, Kisona Selvaduray bercerita tentang kisahnya dalam meniti karir olahraga tepok bulu. Kisona menceritakan awal mula ketika orang tuanya memang berharap dirinya agar menjadi seorang pebulu tangkis andal. Keinginan sang orang tua tersebut ternyata bukan omongan belaka yang tidak disertai sebuah tindakan nyata.

Salah satu tindakan nyata yang diambil oleh orang tua terutama sang ayah adalah mendidiki Kisona untuk disiplin sejak dini. Kebetulan, ayah Kisona sendiri merupakan seorang polisi di Negeri Jiran. Hal itulah yang membuat Kisona secara tidak langsung telah menerima pendidikan ala militer sejak kecil.

Pendidikan militer itulah yang akhirnya mampu membuat Kisona setahap demi setahap bisa mewujudkan mimpinya jadi atlet profesional. Kisona yang saat ini berusia 21 tahun mengaku sudah belajar memegang raket sejak 2002 alias usinya baru menginjak 4 tahun. Semenjak itulah, Kisona mendapatkan pendidikan ala militer dalam kesehariannya agar ia bisa menjadi pribadi yang disiplin.

"Saya tidak bisa main ketika masih kecil karena ayah saya sangat ketat, saya mempelajari dasar dasar itu sejak usia sangat muda," jujurnya. Pendidikan ala militer yang diterapkan oleh sang ayah itu perlahan namun pasti semakin terlihat hasilnya. Kisona beberapa kali memenangkan gelar di turnamen tingkat sekolah.

Dirinya juga pernah menisbatkan diri sebagai juara turnamen termuda dalam sebuah turnamen bernema Dewan Olahraga Sekolah Malaysia. Pebulu tangkis kelahiran 1998 tersebut berhasil memenangkan kejuaraan lewat sektor tunggal putri dan ganda pada tahun 2009 pada usia 10 tahun. Usaha Kisona untuk meniti jalan impian menjadi pebulu tangkis hebat ternyata mendapatkan halangan.

Tepat pada tahun 2014, Kisona harus menderita beberapa cedera saat berlaga dalam ajang Kejuaraan Tim Campuran Dunia Junior 2014. Tak kurang dari dua tahun dirinya harus absen yang sempat membuat karirnya terhenti sementara. Performa ciamik Kisona akhirnya kembali ketika ia telah pulih dari cedera secara total pada 2017.

Gelar seri internasional Indonesia menjadi capaian gemilang Kisona ketika berpartisipasi dalam turnamen yang diselenggarakan BWF. Gelar bergengsi pertama dalam karirnya tersebut ternyata membuat Kisona semakin semangat dalam menorehkan prestasi. Dua bulan berselang, Kisona kembali berhasil menorehkan prestasi dengan menjadi jawara dalam ajang seri Internasional.

Penampilan menawan dari Kisona ternyata membuat kontingen bulu tangkis Malaysia saat itu memberikan kesempatan kepadanya untuk berlaga dalam ajang SEA Games 2019. Ia menggantikan sang juara bertahan yakni Goh Jin Wei yang saat itu absen lantaran menjalani operasi perut. Tak disangka, Kisona mampu mendulang emas sektor tunggal putri dalam perhelatan SEA Games 2019.

Perjalanan Kisona untuk meraih medali emas tentu melalui perjuangan yang cukup panjang. Ia mampu menghempaskan beberapa pemain yang memiliki peringkat lebih tinggi. Kegemilangan Kisona dalam ajang SEA Games 2019 membuat namanya kembali dimasukan dalam skuat Malaysia dalam kejuaraan tim Asia di Filipina beberapa waktu lalu.

Performa ciamik mampu kembali ditampilkan Kisona yang mampu membantu Malaysia melaju hingga babak semifinal. Keberhasilan Malaysia melaju sampai semifinal membuat kontingen tim dari Negeri Jiran tersebut berhak lolos ke Piala Uber 2020. Menarik untuk melihat bagaimana perkembangan dari Kisona Selvaduray dalam meniti impiannya di kancah perbulutangkisan dunia utama sektor tunggal putra pada masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.