Wajah dr Reisa Broto Asmoro tak lagi menghiasi konferensi pers corona virtual di Gedung BNPB, Jakarta Pusat. Begitu juga dengan Achmad Yurianto. Dua sosok yang hampir 5 bulan terakhir menjadi juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid 19), kini tak lagi menyapaikan data data mengenai kasus Covid 19 di Indonesia. Sebagai pengganti dr Reisa dan Yurianto, Pemerintah menujuk Prof. Wiku Adisasmitountuk menyampaikan perkembangan kasus corona di Indonesia.
Penunjukan Wiku untuk menggantikan Yurianto dan dr Reisa itu seiring dengan keputusan Presiden Jokowi membentuk Komite Covid 19. Komite itu dibentuk dengan payung hukumPerpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid 19 dan PemulihanEkonomi Nasional. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didapuk sebagai ketua komite. Ia dibantuenam menteri lainnya yang menjabat sebagai wakil ketua komite.
Keenam menteritersebut yakni: Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan,Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, MenteriKoordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Juga ada MenteriKeuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Sementara, seorang menteri lainnya, yakni Erick Thohir menjabatsebagai ketua pelaksana komite.
Komite ini juga memiliki dua sekretaris, yakni Sekretaris Program Raden Pardede danSekretaris Administrasi Suswijono. Airlangga menyebut, komite ini akanmengkoordinasikan kerja dua satgas, yakni Satgas Percepatan Penanganan Covid 19dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional. Satgas Penanganan Covid 19 telah dibentuk lebih dulu sejak awal pandemi merebakdan dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo. Sementara Satgas Pemulihan EkonomiNasional baru dibentuk baru baru ini dan dipimpin oleh Wakil Menteri 1 Badan UsahaMilik Negara Budi Gunadi Sadikin.
"Bapak Presiden memberi penugasan agar tim sepenuhnya merencanakan dan mengeksekusi program program agar penanganan Covid 19 dan pemulihan ekonomi iniberjalan beriringan, dalam arti agar keduanya ditangani oleh kelembagaan yang samadan koordinasi secara maksimal," ujar dia. Selasa (21/7/2020) kemarin, Wiku yang kini menjadi Jubir Satgas Covid 19 menyampaikanupdate corona dari Kompleks Istana Kepresidenan tanpa didampingi siapa pun. Tak ada dr Reisa di konferensi pers tersebut, begitu pula Achmad Yurianto yang biasa menghiasi laman akun Youtube BNPB menyampaikan penambahan kasus corona.
"Terjadi perubahan pengumuman kasus Covid 19 harian, yang sebelumnya disampaikan Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto," kata Wiku yang sebelumnya merupakan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid 19. "Selanjutnya sebagaimana disampaikan oleh Pak Airlangga selaku ketua Komite Kebijakan siang ini, presiden telah menunjuk saya sebagai Jubir Satgas Covid 19,"lanjut dia. Wiku juga mengatakan, untuk hari hari berikutnya Pemerintah tak lagi mengumumkan kasus harian corona dalam konferensi pers.
Ia meminta masyarakat mengecek situs satuan tugas jika ingin mengetahui perkembangan kasus harian corona. "Selanjutnya update kasus harian dapat langsung dilihat di portal www. covid19.go.id," kata Wiku. Namun demikian, BNPB masih merilis update lengkap kasus corona di grup jurnalis.
Dari mulai penambahan kasus positif, sembuh, kematian, hingga sebaran wilayahnya. Selasa (21/7/2020) kemarin Wiku menyebut ada penambahan kasus positif sebanyak 1.655. Sehingga total kasus mencapai 89.869 orang. Sementara pasien sembuh berjumlah48.466 dan kematian mencapai 4.320 orang.
Selain menyampaikan data penambahan kasus positif, pasien sembuh, dan meninggal,di hari pertamanya sebagai Jubir Satgas Covid 19, Wiku juga mengungkapkan rasagembiranya terhadap kehadiran calon vaksin Covid 19 yang tiba dari China dan siapdilakukan uji klinis fase tiga. "Saya ingin menyampaikan kabar baik tentang perkembangan vaksin seperti tadi sudahdisampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian, bahwa Indonesia bekerja sama denganSinovac, suatu perusahaan di Tiongkok bekerjasama dengan Bio Farma untukmengembangkan vaksin Covid 19," ujar Wiku. "Untuk Indonesia kita juga sedang mengembangkan beberapa kerja sama untuk vaksintersebut. Salah satu yang kemajuannya cukup menggembirakan adalah kerja samaantara Bio Farma dengan Sinovac, yang mana sekarang sedang (siap) dilakukan ujiklinis fase tiga," katanya.
Wiku berharap uji klinis vaksin Covid 19 ini akan selesai pada akhir tahun 2020 dan bisa diproduksi mulai tahun 2021.