Wisata Gunung Pancar masih belum banyak dikunjungi wisatawan. Gunung Pancar masih sepi karena terdampak wabah Covid 19. Pandemi Covid 19 sempat membuat Gunung Pancar ditutup mulai Maret hingga Agustus.
"Gunung Pancar tutup sejak bulan Maret dan baru dibuka lagi untuk umum mulai 17 Agustus lalu," kata Wirawan, petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, di Gunung Pancar, Rabu (24/9/2020). Sejak dibuka kembali, wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata ini masih sedikit. "Rata rata per hari ada sekira 10 20 mobil dan 20 25 sepeda motor yang datang ke sini dengan pengunjung 30 50 orang," jelas Wirawan.
Kondisi ini, lanjut dia, sangat berbeda dengan sebelum Covid 19 yang cukup ramai. "Pengunjung sebelum Covid 19 ada di kisaran 100 150 orang di hari biasa dan 200 250 orang di akhir pekan," tuturnya. Puncak kunjungan wisatawan biasanya terjadi pada libur Lebaran, libur sekolah dan liburan akhir tahun.
"Pada momen momen ini, pengunjung bisa mencapai lebih dari 1.000 orang. Banyak yang datang berkemah atau outbond," papar Wirawan. Untuk mencegah penyebaran Cobid 19, semua wisatawan yang berkunjung ke Gunung Pancar saat ini harus mematuhi protokol kesehatan 3M (Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dan Memakai Masker). "Semua pengunjung wajib mematuhi protokol 3M. Begitu pun pengunjung atau keluarga yang datang bawa tenda. Kita pantau dengan ketat," tambah Wirawan.
Pengelola menyiapkan beberapa titik untuk tempat cuci tangan lengkap dengan hand sanitizer. Tak hanya itu, ada pemeriksaan suhu dengan thermo gun di pintu masuk. Kalau ada pengunjung dengan suhu di atas 37,5 derajat Celcius, petugas tidak izinkan masuk.
Satgas Covid 19 tingkat kecamatan juga rutin patroli Sabtu Minggu untuk memastikan penerapan protokol 3M ini. Saat ini pengelola wisata alam Gunung Pancar, PT Wana Wisata Indah (WWI), belum membuka aktivitas camping ground dan gathering. "Untuk camping ground dan gathering, kita masih belum buka karena masih ada pembatasan sosial," kata Bayu Permana, staf bagian operasional PT Wana Wisata Indah.
Menurut dia, sejak Covid 19, WWI belum bisa menerima kunjungan wisata dalam skala besar karena mematuhi regulasi dari pemerintah. "Kita berusaha untuk menjaga protokol kesehatan bisa diterapkan secara disiplin. Karena itu, kita belum membuka area camping ground yang datang dengan rombongan besar," ujarnya. Gunung Pancar sendiri menawarkan pesona wisata alam yang bisa menenangkan pikiran di akhir pekan.
Selain pesona hutan pinus yang lebat dengan 6 camping ground, obyek wisata ini juga memiliki tempat permandian air panas. Tak hanya itu, ada juga spot spot instagenic yang sangat cocok untuk mengabadikan momen, khususnya bagi kaum milenial.