Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Panahan Indonesia (PB Perpani) periode 2018 2020, Illiza Saaduddin Djamal optimis mampu menyelesaikan berbagai kendala yang dihadapi dalam mempersiapkan Tim Pelatnas Panahan Indonesia menuju Olimpiade Tokyo 2020. "Saya optimis bisa menyelesaikan berbagai kendala dalam mempersiapkan Tim Pelatnas Panahan Indonesia menuju Olimpiade Tokyo 2020. Mudah mudahan kita bisa memaksimalkan prestasi pemanah Indonesia sehingga bisa memenuhi target yang diinginkan," ungkap Illiza Saaduddin Djamal. Dikatakannya, ada dua kendala yang dihadapi PB Perpani. Yakni, adanya ego pelatih yang selalu mewarnai setiap pelatnas dalam menghadapi multi event dan terganggunya program akibat wabah virus corona atau Covid 19 melanda dunia.
Untuk menghilangkan adanya ego pelatih, kata Illiza Sa'adudin Djamal yang akrab dipanggil Bunda di kalangan masyarakat Banda Aceh, PB Perpani akan melakukan seleksi nasional pelatih dan atlet Pelatnas Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar di Lapangan Panahan Komplek Gelora Bung Karno Jakarta, 25 30 Maret 2020. "Saya tidak ingin ada pelatnas di daerah lain. Seluruh atlet dan pelatih harus menjalani pelatnas sentralisasi di Jakarta. Itu keputusan dalam rapat pengurus PB Perpani yang harus ditaati dan saya yakin semua mendukungnya. Tentang siapa pelatih yang menangani pelatnas akan ditentukan dalam seleksi nanti. Yang pasti, mereka yang terbaik bakal terpilih," kata mantan Walikota Banda Aceh ini sembari menyebut keberadaannya di PB Perpani atas dukungan pelatih senior asal Jawa Timur, Denny Trijanto. Mengenai persiapan Tim Pelatnas Panahan Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020, Illiza mengakui waktunya memang tertunda karena dirinya baru saja terpilih menjadi Ketua Umum PB Perpani 28 Februari lalu mengantikan posisi Kelik Wirawan Widodo.
"Kita baru bisa bergerak setelah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari KONI Pusat, 15 Maret 2020. Dalam rapat pengurus 17 Maret 2020 lalu, kita sudah menetapkan program dan jadwal pelatnas Tim Panahan Olimpiade dimulai 1 April 2020," ujarnya. Meski sudah tersusun program pelatnas menuju Olimpiade Tokyo 2020, kata Illiza, tak semuanya bisa dijalankan terkait adanya wabah Covid 19 melanda dunia. "Dua program pelatnas Olimpiade terpaksa dibatalkan yakni event di Thailand dan Shanghai, China karena adanya Covid 19. Dan, kita untuk semntara menjalani pelatnas di Jakarta saja," jelasnya.
Di Olimpiade Tokyo 2020, PB Perpani sudah meraih dua tiket melalui Riau Ega Agatha dan Dianda Coirunissa untuk nomor recurve perorangan putra dan putri. Mereka dipastikan lolos berdasarkan hasil yang diraih pada Asian Games Jakarta 2018. Untuk menambah tiga tiket ke Tokyo, PB Perpani juga telah mempersiapkan delapan atlet untuk diterjunkan pada Kejuaraan Dunia Panahan di Berlin, Jerman, 21 28 Juni 2020. Mereka ditugaskan untuk merebut nomor recurve beregu putra dan putri dan campuran. "Saat ini, mereka memang menjalani latihan di daerah masing masing. Mulai 1 April nanti, mereka sudah masuk pelatnas di Jakarta untuk dipersiapkan merebut tiga tiket pada Kejuaraan Dunia Panahan di Jerman. Kita berharap mereka bisa masuk dalam tiga besar untuk memastikan tiket tersebut," paparnya.
Selain menjalani latihan di Jakarta, kata Alman Hudri, Wakil Ketua Umum PB Perpani, Tim Pelatnas Olimpiade Tokyo 2020 direncanakan akan menjalani Trainning Camp (TC) di Belanda, Mei hingga Juni 2020. "Jika tidak ada halangan TC Tim Pelatnas Olimpiade akan dilakukan di Belanda. Dan, kita berharap mereka bisa meningkatkan prestasinya agar keinginan untuk mendapatkan tiga tiket lagi bisa terwujud," ujar Alman Hudri. 1. Riau Ega Agta (Jawa Timur) 2. Hendra Purnama (DI Yogyakarta) 3. Ryan Rafi Adiputro (Banten) 4. Arif Dwi Pangestu (DI Yogyakarta) 5. Titik Kusumawardani (DI Yogyakarta) 6. Diananda Choirunnisa (Jawa Timur) 7. Linda Lestari (Kalimantan Tengah) 8. Asiefa Nur Haenza (Jawa Timur)