Masyarakat kota Prabamulih, Sumatera Selatan, digemparkan oleh kabar adanya pasien positif Covid 19 yang berkeliaran di tempat umum. Sementara, pasien 10 pergi membayar tagihan telepon di kantor layanan yang tak jauh dari rumahnya. Mengenai hal ini, Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Corona Sumatera Selata, Yusri, enggan berkomentar lebih jauh mengenai penyebabnya.

Namun, ia mengakui kurangnya koordinasi dengan dinas terkait di kabupaten/kota dalam penyampaian laporan kepada dinas provinsi. "Kalau mau tanya kenapa mereka bisa keluar rumah, silakan tanyakan pada petugas di Dinas Kabupaten Kota." "Karena terkadang kita yang di Dinas Provinsi tidak dapat laporan dari mereka," ujarnya, seperti yang dikutip dari , Sabtu (4/4/2020).

Yusri pun menegaskan, kini pasien asal Prabumulih beridentitas 09, 10, dan 11 telah berada di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Diketahui, pasien 10 dan pasien 11 asal Prabumulih merupakan satu keluarga. Kedua pasien ini juga masih memiliki hubungan keluarga dengan pasien 09.

Menurut pasien 10, berdasarkan anjuran dinas kesehatan setempat, dirinya bersama istri dan keluarga besarnya menjalani masa karantina mandiri di rumah. Namun, ia mengaku kesulitan mendapatkan pasokan bahan makanan atau kebutuhan pokok sehari hari. "Kami berharap Pemerintah peduli dan perhatian, karena saat ini keluarga kami sangat membutuhkan makanan dan bahan pokok," ungkapnya kepada wartawan via telepon Sabtu (4/4/2020) pagi.

Pasien positif covid 19 satu keluarga ini juga mengaku sangat terpukul dengan isu dan pemberitaan yang berkembang di masyarakat. Menurutnya, hal itu membuat mereka seolah olah tidak patuh pada pemerintah karena masih bebas berkeliaran di tengah masyarakat. "Sebelum dinyatakan positif terpapar virus Covid 19, kami telah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan saat itu ada dokter yang memperbolehkan kita keluar rumah," ungkapnya.

"Kita tidak tahu jika dua hari kemudian dinyatakan positif, karena tidak ada gejala batuk, demam, sakit tenggorokan atau lainnya seperti yang dijelaskan tim medis," tambah dia. Pasien 10 menerangkan, setelah ramai pemberitaan di media sosial,yang menyebut pasien 09 pergi menggunakan jasa ojek ke rumah ibunya di kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur, maka ia dan istrinya meminta untuk dibawa ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Prabumulih, dr. Happy Tedjo, mengakui telah mengetahui kejadian ini.

Terjo menyebutkan, para pasien tersebut berencana melakukan isolasi mandiri di rumah orang tuanya, yang berlokasi di Sukajadi. "Pasien itu rencana mau isolasi mandiri ke Sukajadi ke rumah orang tuanya. Sepertinya secara psikologis dia menginginkan isolasi dan lebih sehat di rumah orang tuanya," ujar Tedjo. "Katanya mobilnya sedang tidak ada karena ada di rumahnya, di kawasan Lingkar.

Tapi seharusnya naik mobil saja, jangan naik ojek, untuk menghindari supaya tidak tertular," tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.